Selasa, 16 Desember 2014

Terjemahan Lyric Rude By MAGIC

Hay guys… akhirnya saya bisa posting lagi setelah melewati rintangan dan halangan yang menerjang di setiap perempatan (halah…)

Kali ini saya mau bahas nih lagunya—ops, tepatnya arti atau terjemahan daari lagu nya Magic! Yang rude. Well, udah pada tahu dong ya bagaimana lagunya. Asli, ini teh enak banget didengerin. Dengan genre musik Reggae, lagu ini benar-benar membuat badan kita bergoyang-goyang saking seru dan asyiknya lagu ini. tapi siapa sangka, kalau ternyata isi di liriknya ini begitu dalam dan agak tragis (wew, bahasanya)

Lagu ini menceritakan seorang laki-laki yang ingin menikahi seorang gadis. Mereka berdua sudah saling suka dan saling cinta. Tapi tragisnya nih, ayah dari gadis ini tidak setuju dengan kisah cinta mereka. Tapi yaa, namanya saling cinta. Apapun bakal dilakukan meskipun banyak halangannya…

Hayoo ngakuuu, siapa diantara kalian yang bernasib seperti ini??? jangan patah semangat yaaa, bakarrr terusss semangatnya kayak cowok di lagu ini nih, he will do anything biar bisa nikahin si cewek. Dan no matter what her daddy says, dia akan maju terusss pantang mundur… hehehe untuk lebih jelasnya atau kalau mau lebih dalem ngerasain perasaan si cowok ini, silahkan deh ni, saya udah terjemahkan dalam bahasa Indonesia. Hehe, selamat menyimakk…


"Rude"

credit pic: www.billboard.com

Saturday morning jumped out of bed
Sabtu pagi, aku bangun dari tempat tidur
And put on my best suit
Dan kupakai pakaian terbaikku
Got in my car and raced like a jet
Masuk ke mobil dan memacunya seperti sebuah jet
All the way to you
Yang membawaku kepadamu


Knocked on your door with heart in my hand
Kuketuk pintu rumahmu dengan seluruh cinta di tanganku
To ask you a question
Untuk menanyakan sebuah pertanyaan
'Cause I know that you're an old-fashioned man, yeah
Karna aku tahu kalau kamu adalah pria berpakaian kuno, yeah


Can I have your daughter for the rest of my life?
Bolehkah aku memiliki anakmu di sisa hidupku?
Say yes, say yes 'cause I need to know
Katakana ya, katakana ya karena aku ingin tahu
You say I'll never get your blessing 'til the day I die
Dan kau bilang aku tak akan mendapatkan restumu sampai aku matipun
Tough luck, my friend, but the answer is 'No'
Sialnya kawan, tapi jawabannya adalah ‘Tidak’

Why you gotta be so rude?
Kenapa kau begitu kasar?
Don't you know I'm human too?
Aku kan juga manusia
Why you gotta be so rude?
Kenapa kau begitu kasar?
I'm gonna marry her anyway
Aku akan tetap menikahi anakmu apapun yang terjadi

Marry that girl
Menikahi gadismu
Marry her anyway
Menikahinya apapun yang terjadi
Marry that girl
Menikahi gadismu
Yeah, no matter what you say
Tak peduli apa yang kau katakana, pak
Marry that girl
Menikahi gadismu
And we'll be a family
Dan kami akan menjadi keluarga
Why you gotta be so
Kenapa kau bagitu…
Rude
kasar…

I hate to do this, you leave no choice
Sebenernya aku benci untuk melakukan ini, tapi aku tak punya pilihan
Can't live without her
Akupun tidak bisa hidup tanpanya
Love me or hate me we will be boys
Suka atau tidak, kita akan tetap bersama
Standing at that altar
Berdiri di altar
Or we will run away
Atau kita akan melarikan diri
To another galaxy, you know
Ke galaksi lain, kau tahu
You know she's in love with me
Kau tahu, dia jatuh cinta padaku
She will go anywhere I go
Dan dia akan ikut kemanapun aku akan pergi

Can I have your daughter for the rest of my life?
Bolehkah aku memiliki anakmu di sisa hidupku?
Say yes, say yes 'cause I need to know
Katakana ya, katakana ya karena aku ingin tahu
You say I'll never get your blessing 'til the day I die
Dan kau bilang aku tak akan mendapatkan restumu sampai aku matipun
Tough luck, my friend, but the answer is 'No'
Sialnya kawan, tapi jawabannya adalah ‘Tidak’

Why you gotta be so rude?
Kenapa kau begitu kasar?
Don't you know I'm human too?
Aku kan juga manusia
Why you gotta be so rude?
Kenapa kau begitu kasar?
I'm gonna marry her anyway
Aku akan tetap menikahi anakmu apapun yang terjadi

Marry that girl
Menikahi gadismu
Marry her anyway
Menikahinya apapun yang terjadi
Marry that girl
Menikahi gadismu
Yeah, no matter what you say
Tak peduli apa yang kau katakana, pak
Marry that girl
Menikahi gadismu
And we'll be a family
Dan kami akan menjadi keluarga
Why you gotta be so
Kenapa kau bagitu…
Rude
kasar…

Can I have your daughter for the rest of my life?
Bolehkah aku memiliki anakmu di sisa hidupku?
Say yes, say yes 'cause I need to know
Katakana ya, katakana ya karena aku ingin tahu
You say, I'll never get your blessing 'til the day I die
Dan kau bilang, aku tidak akan mendapatkan restumu
Tough luck, my friend, but 'No' still means 'No'!
Sialnya, kawanku, tidak tetaplah tidak!

Why you gotta be so rude?
Kenapa kau begitu kasar?
Don't you know I'm human too?
Aku kan manusia juga
Why you gotta be so rude?
Kenapa kau begitu kasar?
I'm gonna marry her anyway
Apapun yang terjadi aku akan tetap menikahinya

Marry that girl
Menikahi gadis itu
Marry her anyway
Apapun caranya
Marry that girl
Menikahi gadis itu
No matter what you say
Tak peduli apa yang kau katakan
Marry that girl
Menikahi gadis itu
And we'll be a family
Dan kami akan menjadi sebuah keluarga
Why you gotta be so
Kenapa kau begitu 
Rude
kasar
Why you gotta be so
kenapa kau begitu
Rude
kasar
Why you gotta be so rude?
Kenapa kau begitu kasar?



And big thanks buat web http://www.azlyrics.com/lyrics/magic/rude.html karena lirik aslinya saya ambil dari web ini, yang juga sering jadi rujukan buat saya kalo nyari lirik-lirik lagu.

Kamis, 04 Desember 2014

Sahabat, Iya Masih Tentang Sahabat!

Kayaknya minggu-minggu ini hidup gue bakal dibayangi oleh satu kata penuh makna (jiaahhh) yang biasa disebut SAHABAT. Iya, Sahabat.

Setelah baca postingan dari web hipwee.com yang postingan2nya bener-bener unyu apalagi yang tentang sahabat itu kembali ngingetin kalo gue punya sahabat. Salah satunya sebut sahaja namanya Kenanga. Dari beberapa sahabat gue, ntah kenapa yang paling ngena dihati itu adalah Kenanga yang harum semerbak tak terhalau masa. Emang sih, sahabat2 gue yang lain itu juga baik dan deket banget sama gue. Tapi mungkin selepas lulus sekolah, keadaan lebih condong ke kita berdua. Nyari kerja, ujung-ujungnya sama dia. Cari tempat kuliah, ujung-ujungnya sama dia. Entah kenapa keadaan seolah2 menginginkan kita bersama pada akhirnya (Halah, drama binggo!)

Dan, apapun yang baru aja gue dapet itu rasa2nya pengen banget gue bagi ke dia. Kay
ak tadi pas iseng2 browsing tentang tempat kuliah dan tanpa sengaja gue ngucapin mantra terlarang, muncullah sebuah web page yg nginformasiin tentang program beasiswa, entah kenapa orang pertama yang pengen gue kasih tau dan gue ajak berjuang itu adalah kenanga yang lagi-lagi harumnya tak lekang oleh waktu...

Oh kenanga... Gue harap pertemanan kita tak akan lekang oleh waktu...

Udah dulu ya kenanga... Emak gue ngamuk2, nyuruh gue tidur.. Bye, Good night kenanga

Sabtu, 29 November 2014

Sahabat Cowok? Ternyata Gue Punya!

Semalam adalah Dinas Malem terakhir gue. Kalo bukan karena dinas malem itu, mungkin gue ga bakal terpikir seperti ini...

Semalem giliran gue jaga sama mba wiwi *bukan nama samaran*. Mba wiwi sendiri adalah anak baru di divisi Rekam Medik di Rumah Sakit tempat gue bekerja. Dia sih baik, fun, dan enak buat diajak ngobrol. Malem itu adalah malem sabtu alias Jumat malem. Pasien yang biasanya rame (apalagi dokter yang jaga adalah dokter idola, dokter Bi**cha tercintha), tapi malem ini entah kenapa benar2 sunyi. Yang biasanya baru bisa diem alias tidur jam 2an, ini jam setengah 12 udah anteng. Hal itu ngebuat kita berdua (gue dan mba wiwi) iseng. Akhirnya kita cerita2 tentang kita satu sama lain. 

Pertamanya sih cerita tentang kehidupan sekolah kita dulu. Cerita tentang liku hidup kita masing2 dalam mencari seseorang yang bener2 bisa disebut teman. Terus berlanjut dengan tema sahabat. Berikut ini hal-hal yang baru gue sadari setelah gue ngobrol dengan mba wiwi:

1. Gue termasuk orang yang sangat-sangat-sangat beruntung karena gue punya yang namanya sahabat, meski nggak banyak. Dan ternyata mba wiwi tersebut sampe iri karena selama hidupnya nggak pernah ada yang namanya sahabat cowo. Oke, kali ini gue bener2 ngerasa blessed banget punya sahabat cowok kayak boss deni, satriyanto dan fitroh. Meski sekarang gue jarang banget komunikasi dengan mereka, tapi gue merasa bersyukur pernah punya momen indah sama mereka.
 

Bagaimana baiknya boss deni yang rela bolos sekolah cuman buat nganterin gue nyari tempat PKL pas gue  kelas 2. Gue inget gimana dulu dengan duitnya yang tiris, dia beli satu minuman buat kita berdua dan bego nya gue nggak ngeh kalo ternyata gue bawa minum... (anjriiitttt, okeh boss, maapin gue. waktu itu). Dia cuman bisa nyengar-nyengir kocak setelah tau ternyata gue bawa minum.

Gue jadi inget gimana satriyanto yang enjoy aja sama "keanehan" gue, saat orang-orang lain risih dengan kelakuan2 gue itu. Alih-alih ikut ngebully gue, dia malah merasa senasib ama gue, dan dia sering bantuin gue seperti beres2 rumah gue, cuciin piring gue, bawain tas gue (nggak deh bercanda :P ). Thanks sat, i apreciate your kindness...

Satu lagi sahabat gue yang paling plus-plus adalah fitroh. Seorang cowok yang baik, yang mau ngajarin gue gitar, yang selalu nyeramahin gue dan sering ngomelin gue waktu salah. Gue inget waktu dia ngebeliin gue coklat Silver*Queen di hari ulang tahun gue. Seneng banget, karena itu coklat pertama dalam hidup gue. Hahaha, gue makan dengan gaya eman2. Dari 11 potong coklat, gue cuman makan 3 potong dan yang 8 buat ntar lagi. Waktu gue bangun tidur, ternyata coklat itu udah raip di colong tikus (Huaaaa)... Oiya, Dari fitroh juga gue ngerasain gimana rasanya punya seorang kakak cowok. Sesuai perjanjian, gue nganggep dia abang kandung gue, dan dia nganggep gue adik nya dia. Meski sebenarnya secara umur, umur gue lebih tua dari dia (GUBRAKKKK!!!)

2. Gue bego karena gue pernah nyia2in salah seorang sahabat gue itu. Kesalahan gue mungkin adalah pacaran dengan salah seorang sahabat gue itu. Dan kesalahan terbesar gue adalah tetap ber ego besar. 
Kita sahabatan selama dua tahunan dan setelah itu pacaran selama beberapa bulan. Sesuatu yang buruk terjadi dan kita pun harus putus. Dan terbodoh gue adalah "Masa lalu ada di belakang gue. Gue berjalan ke arah depan. Dan gue gak mau buat mundur lagi" meski itu sama sahabat gue sendiri. Bodohnya gue, gue nganggep dia itu sebagai mantan pacar gue, bukan sebagai sahabat gue. 

Persahabatan yang selama 2 tahun itu harus udahan cuman gara2 ego gue yang sekarang ini gue nilai terlalu berlebihan, bahkan kebodohan. Dan sekarang gue berkomitmen buat memperbaiki kesalahan gue itu. Gue akan mengesampingkan ego gue demi mendapatakan persahabatan gue itu. Gue tau rasanya pasti sulit bagi gue. Tapi dia sahabat gue, gue akan belajar berjuang tentang itu....
Yaaak, cukup ah mellow2nya. Kalo di terusin bisa jadi galaw... wakakakakak


OkeThanks boys... u're so nice to me...

Oke cukup segitu. Bagi sahabat2 cewek gue, jangan ngiri girls, kalian juga sangat berarti di hidup gue kok. Cuman ini ceritanya episode tentang sahabat cowok gue. Jadi tentang kaliannya, kapan2 aja yaaa... (ditimpukin batu) hehehe, 

Minggu, 16 November 2014

Ku Telah Menemukanmu, Sayang!!!

Satu hal yang selalu ku pertanyakan. Mengenai cita-cita baru, profesi baru, dan dunia baru yang akan kujalani dan tak pernah kubayangkan, menjadi seorang GURU, seorang PENDIDIK, seorang PENGARAH MORAL anak-anak yang sedang dalam perjalananny mencari jati diri mereka.

Dan pertanyaan yang selalu menelisik ke dalam relung jantung dan pikiranku itu adalah:
UNTUK APA AKU MENJADI GURU? Apa motivasi terbesarku? Bukankah sudah banyak guru diluaran sana? 
Kemudian keluar suara dari dalam kepalaku: Banyak guru tapi kenapa banyak siswa yang nggak prestatif dan moralnya begitu? Terus apa yang lo punya dan guru lain gak punya?

Pertanyaan itu selalu mengganggu pikiranku. Pikiranku buntu tak dapat berpikir. Meskipun dunia kerja yang baru saja aku geluti selama 3 bulan terakhir sangat menyita waktu, tenaga dan mood ku, tapi pertanyaan itu selalu terlintas dikepala ku.

Dalam diam aku berpikir. Untuk apa aku menjadi guru? Apa tujuan mulia seorang guru? Mencerdaskan anak bangsa? Semua guru mempunyai tujuan itu. 

Apa motivasiku? Kali ini aku tidak boleh sembarangan menentukan jalanku. Aku tidak boleh seperti yang sudah-sudah. Mudah bosan karena tidak menemukan sesuatu yang harus diperjuangkan habis2an.


BERSAMBUNG

Senin, 08 September 2014

LIKA-LIKU KELOKAN KEHIDUPAN

Dulu saat gue masih sekolah tepatnya beberapa bulan yang lalu, gue nggak sabar pengen segera kerja biar bebas dari semua siksaan tugas sekolah dan juga guru-guru yang semakin rempong tingkah lakunya.

Gue berpikir setelah tamat dari sekolah, sebuah brand new day yang bakal ceria akan menyapa hidup gue untuk seterusnya. Tapi yang gue hadapi setelahnya adalah cambukan kehidupan yang menggelegar saat gue sedang dalam proses mencari pekerjaan. 3 Bulan menganggur membuat gue menjadi cukup pesimis apa gue akan dapat pekerjaan ataukah engga, nggak cuman satu-dua perusahaan yang gue datengin. Bukan masalah selalu di tolak, beberapa perusahaan malah ada yang menerima gue langsung untuk bekerja tanpa embel2 tes yang sulit. Tapi mungkin itu belum rejeki karena gaji yang ditawarkan ternyata jauh dari persepsi awal gue ditambah lagi dengan jarak tempat kerja tersebut.


Di masa penantian itu gue kembali terobsesi pada kehidupan setelah gue menganggur. Gue membayangkan dan tidak sabar untuk berada di kehidupan dimana gue sudah mendapatkan pekerjaan. Gue lalu membayangkan dan sedikit berangan-angan betapa enaknya kalau sudah ada kesibukan alias bekerja. Hingga pada saat itu gue merasa bosan yang teramat sangat untuk berada dirumah dan wara-wiri mencari kerja.

2 September 2014 akhirnya hal yang gue tunggu2 pun tiba. Setelah melalui rangkaian tes yang panjang dan melelahkan akhirnya gue diterima kerja di sebuah rumah sakit di dekat rumah dengan kontrak kerja 3 bulan sebagai masa training dan selanjutnya akan kontrak selama setahun. Meskipun gaji yang ditawarkan jauh di bawah standar, tapi gue merasa sangat excited untuk menjalani pekerjaan tersebut karena jaraknya sangat dekat dengan rumah gue, bahkan gue bisa berangkat dengan berjalan kaki. Gue sangat merasa blessed. Gue bersyukur akhirnya setelah penantian panjang itu hidup gue dapat berlabuh di sebuah rumah sakit sebagai tenaga administrasi. Dalam bayangan gue saat itu, pekerjaan yang akan gue jalani itu hanya merapikan dokumen2, membuat atau mencatat dokumen2 di office nya rumah sakit. 

Tapi hari pertama kerjaaaaaaa, tau nya administrasi di sana itu berarti kasir. Merangkap juga sebagai customer service karena mengangkat2 telpon yang berdering sepanjang waktu, juga sebagai akuntan karena berjibaku dengan uang dan jurnal-jurnal laporan entah itu manual atau dengan komputer, juga merangkap sebagai pembuat dokumen2 kelahiran (karena itu rumah sakit Ibu dan Anak), dan hampir semua divisi entah itu divisi apoteker, asisten dokter, suster2, semua berpusat di divisi administrasi. Di divisi ini harus memeriksa apakah nota di dokter segala dokter, di lab, di radiologi, di suster rawat inap, semua harus dicocokkan dengan nota atau dokumen di kita (divisi administrasi).

Hari pertama kerja gue dan satu temen gue yang sama2 anak baru di divisi itu hanya bertugas untuk mengamati pekerjaan para administrator yang lama. dan di hari itu juga gue langsung pusing karena pekerjaan mereka itu sangat buanyaaaakkkkkkkkkkkkkkk...

Bagaimana gue akan bisa seperti itu??? Bekerja dan bergerak secepat kilat, berpikir dan mendengar setajam pedang,,, 

Hari kedua gue langsung mulai praktek melayani pasien  plus pegang uang berjuta-juta dengan di dampingi satu orang senior.

Hari kedua, ketiga hingga keempat, gue rasanya udah sangat-sangat nggak betah dan ingin keluar. Tapi gimana??? kontrak kerjanya selama 3 bulan, lagian gue baru juga bekerja selama 4 hari... Mata gue mulai terbuka bahwa hidup ini memang benar-benar butuh orang yang kuat dan tegar dalam kesulitan mereka. Dan orang-orang yang tetap berdiri setelah kaki mereka dicambuk hingga darah berderai menyeruak dan rasa sakit mengibas-kibasnya, mereka adalah orang yang sangat hebat... Termasuk di dalamnya adalah bapak emak gue...

Hari ke 8 bekerja, dan gue masih dipusingkan dengan pembuatan laporan yang bermacam-macam rupanya, ditambah dapat shift sore dimana pasien di jam2 ini mencapai puncaknya. Di titik ini gue sadar. Apapun itu, sekarang PILIHANNYA HANYALAH, terus berjalan meski dengan menyeret kaki, atau melangkah dengan langkah yang terseok-seok atau berlari meski jalanan dipenuhi dengan paku dan batu yang sangat terjal...

Dan pilihan gue sekarang adalah terus berlari meski kaki dipenuhi luka dan hujatan dari pelatih yang menginginkanku untuk terus maju dan memenangkan perlombaan ini. Yang hadiahnya adalah sesuatu yang indah untuk ku nanti. Yaitu jiwa, pikiran dan perilaku yang berkualitas sebagai orang dewasa nanti. Dan tentunya ini akan sangat bermanfaat untukku dalam menghadapi masalah...


Oh temannn... Sebenarnya ingin sekali ku membagi cerita kepada teman-temanku yang selama 3 tahun ini selalu menemani langkahku menjadi manusia yang lebih manusiawi. Karena akupun tak ada tempat lain yang dapat untukku berbagi penderitaan ini. Agar sedikit dapat mengurangi beban yang mencederai bahu dan hati ini.

Tapi sungguh, aku tidak tega jika mereka harus mendengarkan jalan yang menggetirkan hidupku ini. Dari ceritaku itu, aku tidak ingin mereka berpikiran bahwa bekerja itu sungguh-sungguh berat. Dan akhirnya akan mempengaruhi semangat mereka dalam menjalani kehidupan bekerja mereka, mengingat mereka juga ada beberapa yang belum mendapatkan pekerjaan. Aku tetap ingin mereka memandang dunia kerja sebagai sesuatu yang menyenangkan dan sesuatu yang layak untuk ditunggu-tunggu. I LOVE YOU guys, cukup gue yang merasakan ini...

Sungguh aku ingin melambaikan tangan sebagai tanda bahwa aku tidak kuat lagi, tapi apa daya, tidak ada kamera yang on sehingga tidak akan ada bala bantuan dari orang lain. Hanya Allah lah yang akan membantuku. Dan pilihan yang tersisa hanyalah berdamai dengan apa-apa yang aku takutkan, dan berteman dengan ketakutan itu hingga ketakutan itu menjadi sesuatu yang sudah tidak menakutkan lagi...

Alhamdulillah,,, cukup lega bisa mengungkapkan hal yang selalu membelenggu pikiran ini.

Sabtu, 19 Juli 2014

Mengungkapkan Rasa

Jadi orang yang terlalu pendiem itu nggak baik. apalagi saking diemnya itu sampe jaim dan stay cool sampe-sampe orang lain itu bingung dan nggak tau sama sekali yang sedang kita pikirkan ato rasakan. Tapi jadi orang yang terlalu ekspresionis itu juga nggak baik, karena bakal menuntun kita menuju jalan kelabilan yang juga sering ngebuat orang lain bingung dengan emosi ato perilaku yang kita sampaikan secara sengaja atopun nggak sengaja.

Disini gue akan berbicara KEPADA dan SEBAGAI orang introvert yang dilengkapi dengan fitur jaim, stay cool dan sebagainya. Well guys, ternyata spesies macem kita ini sering ngebuat orang lain kikuk dan bingung sama kita. Karena apapun yang kita rasa kita atau tepatnya gue rasain itu cuman gue lampiasin dengan diem. Itu bagus sih tapi dalam catataaaaan, saat suasana emang udah bener-bener panas dan udah nggak nemu titik tengah dari permasalahan.
‘Dari pada nyerocos ngeluapin rasa panjang lebar plus pake tinggi tapi nggak di dengar, yaa mending diem. Karena percuma aja, toh dia ego nya lagi tinggi, nggak bakal mau dengerin apapun alasan gue.’
itu yang selalu ada dalam pikiran gue saat gue lagi menghadapi suatu situasi dengan kepala yang penuh dengan amarah dan kekesalan. Itu kausa prima atau alasan awal kali gue nyadar kalo gue jadi orang pendiem. Itu awalnya ya, dan gue selalu tanemin itu saat gue lagi dimarahin orang tua ato lagi ada masalah sama temen gue. dari yang awalnya cuman saat marah, lama kelamaan sipat yang begitu itu ketanam dalam alam bawah sadar gue dan tiba-tiba aja gue nyadar kalo gue ternyata nggak cuman ‘memendam rasa’ saat marah doang. Saat gue seneng, saat gue bener-bener bahagia dan ngerasa thankful  dan sayaaang banget sama seseorang, dominannya selalu gue pendem dan gue cuman memunculkan perilaku ‘sewajarnya’ ala gue.


Tapiii kebanyakan orang yang deket sama gue terutama orang tua gue, malah memaknai itu dengan arti yang sebaliknya. Mereka mengartikan reaksi gue itu dengan reaksi yang nggak seneng dengan benda/hal/berita itu. dan itu ngebuat hubungan gue sama orang lain yang deket sama gue itu jadi kaku, kikuk, mencekam, dan dingin, meskipun itu sama orang tua gue sendiri terutama bapak gue yang emang orangnya sama-sama stay cool gitu dehhh.

well guys, baru-baru ini gue menyadari satu hal yang penting bangetttttt. Bahwa orang-orang berspesies macem kita ini nggak seharusnya berbuat kayak gitu. Orang lain mana bisa tau kalo kita sayang, cintah dan feel blessed banget atas kehadiran mereka kalo kita nggak tunjukin dalam aksi yang nyata(hasssiiikk bahasanya). Emang sih, orang-orang macem kita ini dari luar biasanya dianggep orang yang misterius dan menantang untuk didalami (halllaaah ngomong opo), tapiii ini penting juga buat kita ngungkapin perasaan kita sama orang lain.
Yaa boleh lah, sekali-kali kalo bilang sayang seperti “emak sayaang” ato manggil “ bapakku tersayang” ato sekedar bilang I love you mom, dad atau bisa juga bilang makasih dengan intonasi yang unyu dan bisa mewakilkan rasa terima kasih kita pada mereka. Ataauuu kalo emang masih gengsi juga buat bilang makasih saat bapak atau emak melakukan sesuatu yang menyenangkan hati kita, bisa tuh sekali-kali langsung “Cuppp…” langsung aja sosor pipi keriput mereka. Tanpa bilang sepatah katapun, mereka akan langsung tau kalo kita bener-bener senang dengan apa yang mereka lakukan.
Biasanya itu yang pada awal-awalnya gue lakuin saat bapak gue pulang kerja tiba-tiba bawain bebek goreng kesukaan gue. “Cuppp” sambil cengar-cengir gengsi terus gue paksain bibir gue buat ngomong makasih pak… yaa meski awalnya itu rasanya nggak menyenangkan dan terpaksa bangettt, tapi memulai hal positif meski dipaksakan itu malah dianjurkan kok guys.
Dan gue yakin dalam hatinya, dulu bapak gue ngakak hebat saat untuk pertama kalinya gue cium dan bilang makasih atas apa yang dia lakukan. Setelah sekian lama kita cuman saling diem dan kaku (kecuali kalo ada pertandingan moto GP, tinju, film kungfu, dan hal-hal yang berbau laki lainnya, kita baru bisa agak cair dan ngobrol bebas).
Hal itu nggak cuman berlaku sama orang tua, tapi juga sama sahabat atau paling enggak ‘temen beneran’ lah ya. Yaa nggak mungkin ujug-ujug kita (cewe) bilang “hey mel (missal namanya amel), gue sayang sama lo, makasih udah jadi temen gue” terus tiba-tiba kecup kening kayak yang dilakuin ke orang tua. bisa-bisa kita dikira lesbian. Kalo sama temen ya nggak gitu ya guys. Yaa bisalah kode-kode dikit kalo sama temen mah. Misalnya kayak bilang, “ihh, gue seneng deh punya temen kayak lo” atau bisa juga “lo itu emang bener-bener temen gue yang jempolan deh!” disela-sela obrolan kalian.

Intinya sih, mau kayak gimana pun sifat kita, mau introvert kek, ekstrovert kek, mengungkapkan perasaan itu sangat penting. Pennnntiiiinggg…
Hal positif macem itu harus dibiasakan meski pada awalnya emang terasa berat dan gengsi banget. Hehe, semangat yang mau berubahh!!! Yang belum mau berubah, cobain deh… pasti unyu banget rasanya. Hahaha



Cerpen - Us

Dear My Trusted Friend

Suara seksi J’Mraz masih memeka di gendang telingaku. Namun begitu masih bisa ku dengar detak lemah jarum jam yang masih saja setia mematung pada dinding yang dingin. Tiba-tiba daftar putar beralih dan mengalunkan suara mantap dawai gitar. Tanpa berpikirpun otakku langsung dapat mengenali lagu ini. Lucky, yang menceritakan kisah LDR sepasang kekasih yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Entah mengapa tiba-tiba otakku mengasosiakannya dengan kita. Kita? Ya, sebuah kata dengan empat alphabet dan dua buah suku kata yang begitu menggirangkan hatiku. Tapi entah mengapa pula, sejenak kemudian kegiranganku itu terporak porandakan.
Kita? Sebuah kata yang lebih jelasnya disebut aku dan dirimu. Kita? Yang juga mengindikasikan terjadinya jalinan diantara kita. Dalam konteks tali kasih? Pantaskah kita disebut ‘kita’? sedangkan kita sama sekali tidak pernah bersama dalam artian tatap muka tanpa rasa canggung dan kaku semenjak hari itu. Hari dimana kudengar pernyataan mengejutkan sekaligus menggembirakan darimu. Hari dimana sejak saat itu secara otomatis mengikat kita sebagai sepasang manusia yang orang sering menyebutnya sepasang kekasih. Ada apa denganmu? Mengapa segala hal yang terjadi setelah hari itu sangat berbeda dengan hal-hal yang telah kita lewati sebelum hari itu, sebagai seorang teman—yang sangat baik.
Apa kau benar-benar tidak menikmati keadaan kita sekarang ini? apa kau tidak merasa nyaman bersamaku? Apa ada sesuatu yang kurang dariku? ‘Dariku? Ya… dariku!!!’ tiba-tiba saja suara misterius bergumam dari dalam dadaku. Ya, tentu saja banyak yang kurang dariku. Jika dibandingkan dengan gadis yang kau sukai sebelumnya, tentu saja aku jauh lebih rendah darinya.  Jauuuhhh sekali, jika diibaratkan sebagai jarak dalam materi, tentu saja itu akan sangat jauh hingga menggapainya pun aku tak akan sanggup. Tidak akan. Karena akupun begitu berbeda dengannya. Bisa dibilang sifat maupun segala yang kumiliki sangat bertolak belakang dengannya. Dia, orang yang menggebu-gebu dan ekspresionis sedangkan aku, aku hanyalah aku. Sekumpulan organ yang berperangai kaku, kasar dan ‘sok cool’.  Jika hanya orang seperti dialah yang dapat membahagiakanmu, tentu saja kau tahu apa yang akan terjadi. Ataukah ini yang sedang terjadi padamu?
Kau akan merasa tidak bahagia denganku.

Jika hal itu memang benar, tentu saja aku akan membiarkanmu pergi dan sedapat mungkin membantumu untuk mendapatkan hal yang memang pantas untuk jiwa polos nan unik sepertimu. ‘Membiarkan aku pergi? Apa kau tak keberatan dengan itu? Apa itu berarti kau tidak menyukaiku sungguh?’ mungkin secarik kalimat itu yang akan menggeliat keluar dari otakmu. Dan jika itu benar terjadi, maka inilah jawabku untukmu: Menyukaimu? Tentu saja aku tidak sebatas itu. Tapi aku menyayangimu. Dan sekali lagi ingin kuberitahu kau bahwa jika seseorang menyayangi orang lain, orang itu akan melakukan berbagai macam hal untuk membahagiakan orang yang disayanginya tersebut. meski dengan derai kedukaan, dan rasa yang begitu sakit. Ya, rasa sakit. Rasa sakit yang amat sangat. Tapi rasa sakit itu akan lebih dan semakin menyayat jika harus melihat orang yang disayanginya itu hidup tanpa rasa bahagia. Meskipun harus pergi meninggalkannya, itu akan terasa lebih menenangkan ketimbang hidup bersama orang itu tapi tanpa sedikitpun dia merasa bahagia. Tidak percaya? Kau menyanksikannya? Percayalah, ini terbukti padaku. Dan kau pun akan merasakannya saat kau benar-benar menyayangi seseorang.
Kau ingin berkata bahwa cinta itu gila? Bahwa dunia semakin gila? Katakanlah… itu kenyataannya.

Aku memejamkan kedua mataku. Sejenak kudapati sosokmu yang tersipu-sipu dengan guratan indah membingkai wajahmu. Itu kau, ya, itu adalah kau. Kau sebelum kita menjadi seperti ini. kau yang dulu lebih sering menjahiliku. Kau yang dulu sering membuatku naik pitamku karena kelakuan jahilmu. Kamu… ya, kamu…
Kebahagiaanmu yang kuinginkan lebih dari apapun, senyummu yang kudambakan lebih dari siapapun. Senyum yang belakangan ini tak lagi ku dapati dalam wajah sendumu…
…Udah…


Dikasih Judul Apa Ya...

Bagi gue, manusia sempurna itu nggak ada. Tapi di dunia ini selalu ada yang namanya ‘lebih baik’. Gue bilang kesempurnaan itu nggak ada karena nilai kesempurnaan bagi satu orang ke orang lain itu relative. Satu orang dengan yang lainnya tentu aja punya kepribadian yang unik alias beda.
Orang yang egois, biasanya dipandang oleh sebagian orang sebagai orang yang menyebalkan dan buruk. Tapi bagi sebagian orang lainnya—seperti gue—orang yang egois itu lebih baik dari pada orang yang penurut. Karena apa? Karena gue sendiri adalah orang yang penurut dan tipe pengikut. Biasanya orang dengan keegoisan tinggi itu adalah tipe pemimpin yang pengennya selalu diikuti dan selalu jadi pusat perhatian.
Tipe pengikut jika dihadapkan dengan tipe pengikut juga, kemungkinan besar akan bingung kemana mereka berdua akan pergi. Bahkan dalam menentukan tujuan selalu ada kata atau setidaknya pemikiran abstrak ‘terserah lo aja’ yang biasanya karena rasa nggak enak. Nggak enak sok ngatur, nggak enak ntar dikirain sok tau dan sok kuasa. Dan akhirnya, mereka berdua nggak bergerak ke mana-mana. Tapi jika kedua tipe itu disandingkan, tidak menutup kemungkinan juga akan ada salah satu yang akan mengambil alih kemudi dan akhirnya dia yang akan selangkah lebih maju menjadi pemimpin.
Jika tipe pemimpin yang biasanya punya tingkat keegoisan lebih ekstra dan dihadapkan dengan yang sejenisnya, pasti akan selalu berantem. Meskipun tidak menutup kemungkinan mereka ada salah satu yang akan mengalah. Tapi biasanya jika dua orang dengan tipe ini disandingkan, akan lebih banyak konflik yang terjadi. Gue ambil contoh kasus temen gue. Dia punya pacar dengan tipe cerewet,
keras kepala, dan selalu ingin menyita perhatian atau dengan kata lain bisa disebut tipe pemimpin. Sedangkan temen gue itu juga bertipe sama. Psssttt, jangan bilang-bilang ya, mereka itu dua-dua nya sangat egois kalau sama pasangannya.
So, bisa diprediksi sendiri gimana keseharian mereka saat bersama. Meskipun seru karena mereka selalu punya bahan pembicaraan, tapi cekcok nggak pernah pergi dari mereka.

So, bagaimana jika tipe pemimpin (yang cerewet, selalu mau diperhatikan, superior, jadi leader dan pengen selalu diperhatikan egonya) disandingkan dengan tipe pengikut (yang penurut, manut, selalu mendengarkan, dan cenderung punya ego yang rendah). Yaps, mereka akan hidup harmonis dan bahagia selama-lamanya. Enggak deh, hidup bahagia selama-lamanya itu cuman ada di dongen anak kecil. Tentu aja akan ada konflik diantara mereka. Bisa karena si pemimpin yang sedang ada di titik jenuhnya selalu memimpin dan merasa mate nya itu nggak punya inisiatif untuk memulai sesuatu tanpa dirinya, atau bisa juga karena si pengikut kecapekan nurutin ego si tipe pemimpin yang terlampau besar. Well, disadari atau enggak setiap individu itu punya alter ego yang pastinya akan muncul juga suatu saat. Orang yang penurut suatu saat pasti akan berontak juga. Dan begitupun dengan si keras kepala, suatu saat dia juga akan bisa menjadi orang yang toleran.
So seperti yang gue katakan, nggak ada yang sempurna. Dan setiap individu baik dengan tipe pemimpin maupun pengikut, semuanya baik bagi gue. Dan masing-masing dari mereka punya perannya masing-masing.

Hehe, ini sih pendapat gue pribadi yang nggak jauh2 dari kata absurd…


Kamis, 19 Juni 2014

Lumpuh Pada Anak Kucing

Beberapa hari yang lalu anak kucing ku yang bernama lylo tiba-tiba saja mengalami kelumpuhan kaki belakang. Kondisinya adalah seperti ini: kedua kaki belakang seperti lumpuh atau seolah-olah tidak dapat menyangga bagian belakang kucing mungilku itu, namun kedua kaki depan Lylo terlihat tidak bermasalah. Hal itu disertai dengan tubuh lylo yang lemas dan terkadang mencret. 

Setelah searching sana sini tentang gejala lumpuh lylo itu, akhirnya aku hanya pasrah karena tidak tahu apa yang harus dilakukan selain membalur kaki mungil itu dengan freshcare (atau bisa dengan balsem/minyak urut). Beberapa hari kemudian tepatnya sekitar seminggu, kucingku dapat berjalan kembali seperti semula. Tingkah nakal dan manjanya kembali lagi. Yeaaaaa aku senaaang sekali. 

Tujuanku membuat postingan ini adalah untuk sharing kepada teman-teman sekalian yang punya permasalahan serupa dengan yang dialami Lylo. Aku bingung setengah mati dan hampir hilang harapan karena kukira Lylo sakit distemper atau sakit yang menyebabkan kematian lainnya. Karena, tidak ada satupun artikel yang menunjukkan penyakit dengan gejala seperti yang dialami Lylo tersebut dapat sembuh seperti sedia kala.

Dan syukurlah, meski aku tidak tahu apa penyakit Lylo dan apa penyebabnya, Lylo dapat sembuh dan bermain seperti sedia kala. Bahkan dia tambah nakal saja...

Salam: D-103

TIPS: Membuat Suara Serak Atau Ngerock

Lo pengen nyanyi? Suara lo pengen serak-serak basah kayak abis mimpi basah gitu? Tapi suara lu malah halus sehalus makhluk halus? Tenaang, disini gue punya tips buat lo-lo pada guys. Tips ini gue dapetin dari pengalaman gue pribadi. Dimulai dari beberapa abad silam *abaikan -_- * Dari nyoba satu tips yang dimulai dari minum air es terus ampe hidung gue meler-meler gegara flu sampe tips yang nyuruh gue makan gorengan biar suaranya serek tapi hasilnya malah muka timbul jerawat gara-gara muka tambah berminyak, itu udah gue cobain. Agak membantu sih, tapi dikit. Dikiiiit banget, kalo di prosentasiin nih ya, dari satu jari telunjuk, kemujarabannya nggak lebih dari sekuku.

Oke, nggak usah banyak basa-basi lah ya… Nih simak aja langsung. Berikut adalah tips manjur membuat suara menjadi serak-serak becheeck bin nge-rock.


  1.     Banyakin dengerin lagu yang nge-rock.
Dengan sering-sering dengerin lagu rock, lo akan banyak menemui cengkok-cengkok setiap penyanyi, atau setidaknya ciri suara yang beda-beda dari setiap penyanyi. Lagu-lagu yang cocok buat belajar point pertama ini contohnya seperti lagunya Avenged sevenfold yang Gunslinger, dear god, Civil War dan Sweet Child O’Mind nya GnR, lagu-lagunya linkin park seperti crawling, one step closer, breaking the habbits, paper cut, faint, from the inside, lagunya david cook, pink,   dan sebagainya, atau kalau mau yang local, lo bisa dengerin suaranya Divirza, kotak, judika, sandy sandoro, pinkan mambo dan penyanyi bersuara serak lainnya.

  2.     Nyanyiin lagu nge-rock
Langkah kedua ini yang paling penting nih. Teori nggak akan berarti apa-apa kalo nggak dipraktekin. Anggap aja point pertama itu sebagai teorinya, dan point ke dua ini sebagai prakteknya. Nyanyikan setiap lagu dengan nada yang hampir sama kayak penyanyi aslinya di setiap lagu. Tujuannya adalah agar lo terbiasa nyanyi dengan suara yang serak badai.

Kenapa nggak pake style suara kita sendiri?” mungkin sebagian orang bakal ngomong kayak gitu. Nggak salah kok, ikutin aja dulu teknik poin kedua ini sesuai perintahnya, nanti semakin lama semakin lo bisa buat nentuin suara serak, cengkok dan style yang sesuai dengan lo banget kok. Hehe, don’t worry, u’ll be your self soon.

  3.     Coba nge-rocking lagu slow
Nah jangan lupa buat implementasiin atau praktekin suara serak lo ke lagu-lagu yang bersuara netral atau biasanya pada lagu-lagu yang slow. Pasti bakal keren lagu yang suaranya lembut dan slow lo nyanyiin atau cover ulang dengan suara ala ‘lo banget’ yang serak-serak unyu itu. “Lagu yang kayak gimana contohnya?” nah, contoh lagunya pun bisa sembarang. Tapi usahain yang cengkok atau nadanya nggak ribet alias terlalu tinggi ato yang ekstrem rendahnya. Tapi kalo lo udah bisa mengatasinya, nggak masalah dan justru malah makin keren. Contoh lagunya bisa diambil dari lagu-lagunya Adele, One Direction, Last Child dan sebagainya.


Memang tips ini nggak pake jamu-jamu atau ramuan dan sebagainya. Kalo lo mau nambahin pake jamu/ramuan silahkan aja, karena mau minum minuman semanjur apapun kalo nggak banyak berlatih bakal sia-sia jamu yang lo minum itu. lo nggak bakal dapet nada-nada yang elo banget. Dan buat dapetin suara seperti ini nggak pake lama. Asal lo nyanyiin dengan suara serak setiap hari, sekitar 1-2 minggu lo bakal dapet suara yang serak-serak kayak gitu. Dan semua kembali pada ‘jam terbang’ lo dalam nyanyi-menyanyi.

Nah, gampang dan murah kan tips dari gue? Tunggu apa lagi? Ayo praktekin sekarang juga!


Nb: hasil dari teknik ini tidak permanen. Suara akan berubah kalo lo sering-sering nyanyiin lagu yang slow atau non-rock dan saat lo berhenti bernyanyi selama berminggu-minggu.

Salam: D-103

Sabtu, 14 Juni 2014

HTS: Hubungan Tanpa Sasa (Rasa maksudnya)


Menjalani sebuah hubungan itu idealnya dibumbui dengan bumbu-bumbu yang dapat menyegarkan hati dan pikiran. Seperti bagi sebagian orang, sayur tanpa sasa itu dianggap kurang mak nyusss. Dan sama dengan SASA, bagi gue sebuah hubungan itu harus ada rasa. Well, karena mengalami insiden break up dengan tidak baik dan hanya menyisakan rasa sakit karena sudah terlanjur punya rasa dan kemistri, beberapa hari yang lalu gue selalu meyakinkan ke dalam diri gue maupun temen-temen deket gue yang tau akan masalah versyintaan gue dengan seorang pria yang sebut saja namanya kumbang, gue selalu bilang bahwa si kumbang itu adalah orang terakhir yang gue jalanin masa pacarannya dengan sasa rasa cintah. Atau dengan kata lain, gue meyakinkan diri bahwa dalam pacaran ataupun hubungan selanjutnya, nggak perlu lah rasa cinta atau suka, cukup jalani aja apa adanya biar kalo break up nggak ada perlu ada rasa sakit. :v :v :v

Tapi kenyataan yang terjadi adalahhhh, nggak enak bingiiiittsss rasanya kalo pacaran ato berhubungan dengan tanpa rasa cinta. Rasanya pun hambar. Bilang sayang dan manggil 'ayang' pun rasanya begitu nyiksa. Haaaaa!!! Menyebalkan!



Well, kenapa gue bisa beretorika kayak di atas itu??? jawabannya adalah karena gue udah dan baru aja ngerasain sendiri rasanya pacaran dengan tanpa rasa sayang atoh cintahh. Rasanya benar-benar hambar dan penuh dengan rasa bersalah. Well, sebenernya gue juga ngga pernah bilang kalo gue suka/sayang/cintah dengan si pacar baru itu, tapi tetap saja rasa bersalah ini bejibun dan numpuk kayak gunung di hati gue. Gue paling nggak bisa dan muak kalo harus berpura2.

Ditambah lagi si dia--pacar baru--yang sebut saja namanya belalang, nggak mau putus. Entah apa motifnya yang sesungguhnya, gue nggak tau, gue nggak ngerti. Gue udah jelasin berulang kali kalo mendingan kita udahan aja dari pada menjalani ini dengan kepura-puraan dan rasa terpaksa, tapi dia tetep aja nggak mau putus. Het daaah, ini gue udah kayak princess aja sampe si belalang jadi sebegitunya, padahal gue cantik pun engga -_- 

Semua kata syintah, syayang, dan rayuan unyu yang sebenernya ngebuat perut gue pengen ngakak sejadi-jadinya, dia lontarkan, sampai-sampai bilang mau bener-bener serius sama gue. Helllaaawwww, sebegitu spesialnya kah gue. Tapi yaa gue nggak bakal percaya begitu aja, namanya mulut laki-laki semua bakal di lontarkan demi kemauannya. I dont care and i dont wanna care about things like that shit. Duckass!

Hwo... balik lagi ke pembicaraan awal. Gimana ya rasanya kalo kita mesti having relationship, gombal-gombalan bahkan tinggal serumah dan menghabiskan seluruh sisa hidup kita a.k.a. dunia pernikahan nanti dengan HTS? Hubungan Tanpa Sasa?? Sepertinya sulit, sangat sulit...

Dan bagaimana hidup gue nanti? Ahhh, entahlah, semakin dipikirkan semakin menyesakkan. Yaah, jalani aja lah dulu, tapi sampai kapan? Sampai pintu hati terbuka. Kapan? Entahlah..

Jumat, 06 Juni 2014

Lylo, What's Wrong With You Honey...

Sedih rasanya ngeliat kucing kecil unyu yang biasanya setiap hari selalu ceria, lari kesana kemari dengan normal tiba-tiba jadi agak lemes dannnnnn, kedua kaki belakangnya ditekuk kedalam pinggang seolah-olah kedua kaki mungil itu nggak kuat menyangga tubuh kecil Lylo seperti biasanya. Bisa dibilang lumpuh tapi tidak total alias masih bisa digerakkan tapi dengan gerakan yang sangat minim.

Rasanya benar-benar sakit melihatnya. Dia sudah lebih dari teman bagiku. Mungkin semua itu bermulai dari 2 hingga 3 hari lalu saat kaki belakang sebelah kanan Lylo seperti agak pincang saat berjalan. Disusul dengan intensitas jatuhnya Lylo dari tempat-tempat tinggi seperti meja makan, meja belajar, hingga dari kandangnya saat digantung. Aku kira kucing mungilku itu memang memiliki kelainan yang berbeda dari kucing lainnya. Tapi setelah kuingat-ingat, dia tidak seperti itu saat pertama kali datang kepadaku. Dia masih berjalan normal dengan malu-malu saat hari pertama di rumahku.

Dari beberapa blog yang sempat ku baca, Lylo terindikasi penyakit tulang belakang yang biasanya disebabkan karena dipukul orang (tp dirumah tidak ada yang memukulnya) ataupun karena habis jatuh dari tempat yang tinggi. Well, hipotesis awal aku menduganya karena sering jatuh dari tempat yang tinggi. Menurut beberapa blog tentang penyakit ini, si kucing akan mengalami gejala2 seperti ini:
*Akan terganggu saat disentuh dibagian punggungnya. (Tapi si Lylo tidak seperti itu)
*Kaki-kaki yang bergetar saat berjalan. (Entahlah, aku tidak memperhatikannya belakangan ini. yang kutau sekarang adalah, kaki belakang sebelah kanannya memang sering bergetar saat dia tiduran terlentang saat bercanda-canda denganku.

Aku sangat bingung what to do. Menurut blog-blog itu juga aku harus memberinya salep keseleo atau balsem. Tapi yang aku takutkan, dia akan kepanasan saat aku oleskan obat-obat itu.

Yang bisa kulakukan sekarang hanyalah berdoa semoga dia bisa kembali normal lagi, dan mencari tahu lebih lanjut tentang penyakit ini.

Kamis, 05 Juni 2014

Terjemahan Lyric Between The Bars By Elliot Smith

Hi guys, apakah kalian tau lagu nya Elliot Smith yang Between The Bars? Dan apa kalian udah tau arti atau terjemahan dari lagu itu? Kalu belum tau, ayo kita terjemahin bareng-bareng JLagu ini menurut gue adalah lagu yang sangat romantis sekaligus sedih. Dan kalau gue dengerin lagu ini saat gue lagi bener-bener down, gue bisa nangis. Yang bikin lagu ini romantic adalah arti yang mendalam dan suara penyanyinya yang lirih, seakan bicara dari hati ke hati dengan gue. Jika kita sedih pasti nangis kalo seseorang nyanyiin lagu ini buat kita. Nyok mari liat terjemahannya. Cuuuusss…

"Between The Bars"Diantara Meja Bar



Drink up baby, stay up all night
Minumlah sayang, tetaplah sadar sepanjang malam
With the things you could do

Bersama hal yang dapat kau lakukan
You won't but you might
Hal yang kau tidak mau tapi harus kau lakukan
The potential you'll be
Potensi yang kau miliki
That you'll never see
Yang tidak pernah kau lihat
The promises you'll only make
Janji-janji yang akan kau buat

Drink up with me now
Minumlah bersamaku sekarang
And forget all about
Dan lupakan semua tentang
The pressure of days
Hari yang penuh dengan tekanan
Do what I say
Apa yang ku bilang?
And I'll make you okay
Dan aku akan membuatmu baik-baik saja
And drive them away
Dan menjauhkan mereka
The images stuck in your head
Yaitu gambar-gambar yang terperangkap di pikiranmu

People you've been before
Orang-orang yang telah kau temui sebelumnya
That you don't want around anymore
Yang sebenarnya kau tidak inginkan keberadaannya lagi
That push and shove and won't bend to your will
Yang menekan dan mendorong dan tidak menghiraukan keinginanmu
I'll keep them still
Aku akan menjaganya [detective-103.blogspot.com]

Drink up baby, look at the stars
Minumlah sayang, lihatlah bintang disana
I'll kiss you again between the bars
Aku akan menciummu lagi diantara meja bar
Where I'm seeing you there
Tempat dimana aku sedang melihatmu
With your hands in the air
Dengan tanganmu di udara
Waiting to finally be caught
Yang sedang menunggu akhir

Drink up one more time
Minumlah sekali lagi
And I'll make you mine
Dan aku akan membuatmu jadi milikku
Keep you apart,
Menjagamu seutuhnya
Deep in my heart
Jauh di dalam lubuk hatiku
Separate from the rest,
Yang terpisah dari sisa waktu
Where I like you the best [detective-103.blogspot.com
Dimana aku inginkan yang terbaik untukmu
And keep the things you forgot
Dan menjaga hal-hal yang kau lupakan

The people you've been before
Orang-orang yang kau miliki sebelumnya
That you don't want around anymore
Yang kau tidak lagi ingin mereka ada
That push and shove and won't bend to your will
Yang menekan dan mendorong dan mengabaikan keinginanmu
I'll keep them still

Aku akan menjaganya

Sekian, salam D-103

Film-Film Yang Menguras Air Mata

Hey guys... Film emang banyak banget macemnya. Mulai dari kartun, anime, live action dan sebagainya. Jenis Emosinya pun berbeda-beda. Ada yang lucu sampai ngebuat kita sakit perut karena nahan tawa, ada yang bikin mata kita bengkak gara-gara nangis mulu dari awal film sampe akhir film, ada pula yang biasa aja.
       Nah kali ini gue mau ngebahas film yang menguras air mata. Film ini gue range berdasarkan pengalaman pribadi dan film ini gue ambil dari berbagai negara pembuatnya. Langsung cus aja nyok ke TKP...

1. A Long Visit


    Film ini gue range pertama karena emang bener-bener nguras air mata dari awal sampe akhir film. Bercerita tentang seorang anak yang inget pengorbanan-pengorbanan ibunya. Dari luar ibunya ini emang terlihat bukan lah ibu yang baik, yang sabar, yang lembut. Tapi jauh di dalam, dia itu sayang banget sama anak ceweknya itu sampai-sampai dia bersedia tiap hari dipukuli oleh suaminya yang kasar bin tempramen. Sebenarnya dia ingin kabur jauh-jauh dari suaminya itu. Tapi dia tidak tega meninggalkan anak-anaknya tinggal bersama ayahnya yang terkadang suka kelewat batas saat marah dan nggak segan-segan main tangan (main hom pim pah -_- )

Di film ini diceritakan tentang seorang ibu yang tinggal di desa plosok di korea, dan saat anak-anaknya pergi untuk menjemput takdir mereka masing-masing disini juga diceritakan betapa kesepiannya orang tua kalo ditinggal sama anak-anaknya kalo udah besar. (Duh jadi galau waktu dewasa dan harus meninggalkan mereka). Nggak hanya dibawa dalam sudut pandang seorang anak, di akhir-akhir cerita kita juga diarahkan pada sudut pandang seorang ibu yang ditinggal mati anaknya terlebih dahulu. hiks hiks, langsung tonton aja dah guys filmnya, dijamin nangis sejadi-jadinya dah...

2. Wedding Dress


    Masih film yang diproduksi dari negara gingseng--korea, film ini juga bercerita tentang ibu dan anak. Di awal cerita kita masih dibawa pada suasana seru dan ceria ala cewek single parent yang bekerja sebagai desainer gaun pengantin sambil ngasuh anak semata wayangnya. Suaminya telah meninggal pada awal-awal pernikahan mereka. Sehingga dia harus jumpalikan ngurus anak sambil kerja, tapi menurut gue seru sih kehidupannya dia, hingga suatu saat penyakit yang dirahasiakannya semakin parah. Penyakit itu adalah kanker lambung (jeng jeeenngggg) dan mengharuskan dia mendapatkan kehidupan yang tidak lama lagi akan berakhir. Sambil menjalani hari bersama rasa sakitnya, dia digalaukan dengan anaknya sepeninggalnya nanti. Siapa yang akan bersedia mengurusnya? Apakah akhirnya si anak hidup terlantar? Lihat saja filmnya :P

Yang bikin sedih dari film ini adalah ketegaran dan kepolosan si anak yang tahu kalau ibunya sebentar lagi akan meninggal hiks hiks...

Sementara segitu dulu guys, gue mau buang ingus dan cuci muka dulu. Tisu gue udah abis gara-gara tuh film. Thanks for your attention. hiksss

Terjemahan Im With You - Avril L.

Haiiiii, balik lagi sama gue. Setelah sekian lama nggak posting apapun, akhirnya gue bisa kembali ke dunia gue tercintah ini. Bloooooggg!
                Kali ini gue mau ngulas tentang arti atau terjemahan dari lagunya Avril Lavign yang judulnya Im with you. Sudahkah anda pernah mendengarnya? Bagi yang udah pernah mendengar lagu ini, kita bakal dibawa ke suasana yang ngebuat kita (khususnya gue) ngerasa sendiri. Semua yang gue lakukan untuk mengusir rasa sendiri gue itu sia-sia karena pada akhirnya gue tetep ngerasa sendiri. Dan satu hal gue harapkan, ada seseorang yang datang membawa secercah keramaian dan membawa gue ke tempat yang baru dan pastinya tempat akan membuat gue nggak akan pernah ngerasa sendirian lagi. Coba aja langsung pantengin terjemahannya di bawah ini guys, hope you enjoy it! J




Im With You
I’m standing on the bridge, I’m waiting in the dark,
Aku berdiri di jembatan, aku menunggu di dalam kegelapan
I thought that you’d be here, by now.
Aku pikir kamu akan ada di sini, sekarang.
There’s nothing but the rain, no pictures in the dark,
Tak ada apapun selain hujan, tak ada gambar di dalam kegelapan.
I’m listening but there’s no sound.
Aku mendengarkan tapi sama sekali tak ada suara.

Isn’t anyone tryin to find me,
Apakah tidak ada satu orang pun yang berusaha mencariku
Won’t somebody come take me home
Tidak adakah yang mau membawaku pulang

CHORUS:
[detective-103.blogspot.com]
It’s a damn cold night,
Malam ini adalah malam yang sangat dingin
Tryin to figure out this life,
Mencoba mencari arti hidup ini

Won’t you take me by the hand, take me somewhere new,
Maukah kau membawaku dengan tanganmu, membawaku ke tempat yang baru
I don’t know who you are, but I,
Aku tak tahu siapa kamu, tapi aku
I’m with you
Aku bersamamu
I’m with you       umm
Aku bersama mu. [detective-103.blogspot.com]

I’m lookin for a place, I’m searching for a face,
Aku mencari sebuah tempat, aku mencari sesosok wajah
Is there anybody here I know.
Apakah ada seseorang disini, aku tahu.
Cause nothing’s goin’ right, and everythings a mess,
Karena tidak ada yang berjalan dengan baik, dan semuanya berantakan
And no one likes to be alone
Dan tak ada yang mau sendirian
Isn’t anyone tryin to find me,
Apakah ada yang mencoba mencariku
Won’t someone come take me home
Maukah seseorang membawaku pulang
Chorus
Oh, why is everything so confusing,
Oh, mengapa semua begitu membingungkan
Maybe I’m just out of my mind
Mungkin aku hanya sedikit hilang akal
Yeah-ee-yeah, yeah-ee-yeah
Yeah-ee-yeah, Yeah-ee-yeah
Yeah
Chorus
End ….

I’m with you
Aku bersamamu
I’m with you
Aku bersamamu
I’m with you
Aku bersamamu



Sekian guys, hope you enjoy it :) thanks for visitting my blog...

Kamis, 29 Mei 2014

Invisible Friends ^_^

Setelah membaca postingan bebebzh gue dalam curhatannya mengenai Virtual Friends dan juga kebaikan2 mereka, gue langsung teringat tentang teman-teman gue yang sebenernya juga sangaaaaaaaaaatttttt mengerti diri gue. Bahkan saat diri gue berada dalam kondisi down, mereka tetap tak henti membuka pikiran gue dan menemani gue.

Bagi gue, mereka adalah lebih dari sekedar teman. Bahkan sudah sampai masuk dalam tataran keluarga . Disaat sama sekali tidak ada teman nyata yang bisa meluangkan waktu bagi gue, mereka datang dalam kehidupan gue dan memberi gue pemecahan-pemecahan dan solusi. Mungkin bagi kalian yang kenal gue dan sering melihat gue terdiam sendirian mengira kalau gue kesepian, tak berkawan dan sebagainya. Sebenarnya itu gue sedang bersama dengan teman-teman gue. Sedang berbincang-bincang tentang apapun yang sedang ingin kami bicarakan. Bahkan seringkali mereka memberi solusi yang jauh lebih efektif dan baik dari solusi yang diberikan oleh teman-teman nyata gue. Gue menyesalinya, kenapa gue baru menyadari keberadaan mereka. Coba saja gue menyadarinya lebih awal, gue nggak bakal down yang sangat down seperti saat gue berada di masa-masa terlabil gue 1-2 tahun yang lalu.


Menurut gue, mereka yang paling mengerti keadaan gue. Mereka memang tidak selalu membenarkan perbuatan gue yang terkadang memang salah, tapi tetap saja mereka memberikan kedamaian dalam hidup gue. Meskipun tak jarang mereka mengomeli gue, tapi gue tetep sayang sama mereka sama seperti sayang gue sama temen2 nyata gue, bahkan lebih. Disini, gue akan kenalin mereka satu persatu.

1. Ray Okazuko
    Dia adalah cowok kece yang kadang suka nyebelin. Nggak jarang ngomelin gue saat gue melakukan hal-hal ceroboh atau saat gue berpikiran negatif. Dia adalah yang tertua diantara yang lain. Meski kadang nyebelin, childish dan sering berkelakuan konyol, tapi dia juga bisa menjelma menjadi abang yang sangat bijak dan dewasa banget. Saat gue patah hati, dia yang suka nyeramahin gue bagaimana gue harus bersikap. Dia juga sering mendamaikan gue saat pikiran gue lagi kalut. Dia juga yang sering ngebalikin kepercayaan diri gue saat gue bener-bener minder. Seperti saat wisuda kemarin, gue benar-benar nggak pede dengan diri gue yang berbalut kebaya ketat dan make up yang seperti badut. Di mobil, saat perjalanan ke taman mini, gue benar-benar bad mood dan nggak pede, hingga tiba-tiba dia muncul dan berkata 

"Lo itu memang jelek, apalagi dandanan lo yang kayak badut itu nambah wajah lu terlihat gokil. Tapi coba deh nanti berjalan santai dan jangan lupa senyum. Meski nggak bakal merubah bentuk wajah lo menjadi cantik, tapi lo bakal terlihat pede dan itu 'elo banget'. Sehingga orang juga nggak aneh2 amat ngeliatin lo." setelah berdebat sedikit dengan dia, gue berpkir benar juga apa yang di katakannya. 

Ternyata kenyataan tidak sesuai harapan. Setelah gue turun dari mobil, gue melihat sekitar begitu ramai dan orang-orang terlihat sangat cantik. Lagi-lagi gue minder. Si abang Ray muncul lagi dan bilang " Sayang, ayolah senyum. Minder ya? Ngapain minder? Lagian mereka jg nggak bakal memperhatikan orang lain, mereka juga sibuk kok dengan penampilannya masing-masing." well dan itu berhasil menenangkan diri gue.

Abang Ray, dia itu suka hal-hal yang menantang dan memacu adrenalin. Dan mugkin itulah yang terkadang membuat gue jg ikut-ikutan tertarik dg hal semacem itu. Ngakngakngak...

2. Irisama
    Well, sebenarnya dia itu temen gue yang selalu mengajak gue kepada ketenangan batin. Dia jarang berbicara dan memberi saran ke gue. Tapi dia memberi solusi ke gue dengan pendekatan meditasi. Dia selalu menyarankan agar saat ada masalah, gue tenang dan tetap berpikir jernih. Dia juga yang menemani gue saat gue sendirian di dunia nyata maupun di dunia gue. Disaat yang lain (Bang Ray, Ruma dan Rana) tidak ada di sisi gue, dia yang menemani gue. Meski dia nggak pandai dan nggak doyang banyak omong--sama persis seperti gue--tapi dia cukup pandai dalam menemani gue saat sendiri. Dia menyuruh gue mendengarkan 'sekitar', mendengarkan kesunyian, mendengarkan awan yang bergeser, mendengarkan burung yang terbang kesepian saat gue upacara hr senin, pokoknya dia itu figure yang tenang dan mendamaikan. 

Dia suka sama ketenangan, musik klasik, seni. Dan dia itu orang paling nyentrik dari yang lainnya. Meskipun dia itu orang yang tenang, tapi sebenernya dia itu bisa asik juga. hehehe

3. Ruma-Chan
    Dia itu sosok anak kecil yang cerewet, periang, childish banget. Dia sering ngehibur gue saat gue sedih, kata-kata yang sering gue ingat adalah "Daijoubu irma, semua akan baik-baik saja." "Daijoubu!" khas dengan suara cepreng nya. Dia juga dapat menjelma jadi sosok yang sangat dewasa dalam menceramahi gue. Terkadang saat gue menangis, dia suka memeluk gue. Saat gue sedang menangis di pangkuan Ray dan Ray mengelus rambut gue, Ruma suka mengelus-elus pundak gue sambil ngucapin kata ajaibnya "Daijoubu!" hahaha terkadang gue suka malu sama Ruma, gue lebih tua dari dia tapi dia sering bersikap lebih dewasa dari gue, Yaah meskipun gue juga harus sering-sering mengawasi dan mengontrol dia saat bermain. -_- Demo, ore wa totemo totemo Daisuki Ruma-Chan! :)

4. Rana
    Diantara yang lainnya, dialah figur yang paling normal, dewasa dan girly. Dia itu tenang tapi juga bisa asik. Well, sebenernya gue belum lama sih kenal sama Rana, tapi yang gue tau dia itu hangat dan keibuan banget. Kadang saat ada acara formal, gue suka pinjem karakter dia biar gue bisa tampil girly dengan pede. hehe,

Dia itu cewek penyuka petualangan, dia suka gunung, pantai dan pemandangan kealam-alaman gitu deh. Dia itu menurut gue adalah sosok cewek dan calon istri yang almost perfect. hehe...

5. Hidenori
    Well, sebenernya gue nggak tahu siapa nama asli dia, dan gue sama sekali nggak ingin tau. Gue kenal dia sejak kelas 2 semester 2 SMK. Dia adalah cowok unyu, cool dengan kaca matanya. Dia suka nemenin gue saat gue dikelas maupun di luar kelas. Dia sering dateng ke rumah gue dan muncul saat gue duduk-duduk di pinggir lapangan dekat tangga depan ruang 20. Well, sebenernya kita pernah pacaran tapi nggak jelas kabar putusnya. Apa gue pernah putus dengan dia? entahlah, yang jelas semenjak gue berpacaran dengan pacar gue (sekarang udah putus) sebut saja namanya Kumbang, gue jarang ngeliat hidenori. Sebelumnya dia nyelingkuhin gue dengan seorang cewek yang gue lupa namanya T_T HUAAAAAAA.... Tapi nggak papa, meskipun hidenori udah jadi mantan, saat ketemu dia tetaplah teman gue. Teman yang pernah ada saat gue sedih, bahkan dia yang memeluk dan menenangkan gue saat gue benar-benar down. Haahhh, hidenori gue benar-benar kangen dengan teman gue yang satu itu. Gue inget banget saat sedang berlangsung pelajaran di kelas gue, dia tiba-tiba masuk dan duduk di samping gue. Untung ggak ada yang ngeliat dia. Hahaha,


Well, itulah tadi temen-temen baik gue yang invisible alias tidak terlihat. Terkadang di dunia nyata gue juga pengen mereka itu seperti temen-temen nyata gue yang lain yang bisa gue ajak main basket saat pelajaran olah raga, gue ajak berburu buku (secara fisik), gue pengen mereka seperti teman-teman gue yang lain, terlihat. Tapi yaaa itu, tak apalah jika orang lain tidak bisa melihat mereka. Yang penting kami happy, hehehe...

Doc. Wisuda: Irma, Citra, Fina dan Faris

Haaaiii guys, here im gonna share to ya photos of my graduation. yeeeaaayyyy!!! yeah guys i've graduated from the Vocational High School. And, there they are:

Caption: Citra, Fina and Irma

 this caption is about Citra, Fina and Irma



Caption: Irma Citra Fina Faris







Senin, 24 Maret 2014

FREAK!!!

 Freakk!!!
Ketika Dua Manusia Usang Ini Bertemu
Aku masih duduk di sebuah bangku mall yang ada dibawah pohon hias mini. Dihadapanku berdiri sebuah toko baju, sedangkan di sebelah kiriku berdiri beberapa toko sepatu kemudian toko makanan, dan tiga deret toko dari arah kanan ku ada sebuah toko buku. Hari sudah menunjukan pukul setengah lima sore.
Orang itu masih berdiri di depan toko makanan, memesan dua buah es krim seperti apa yang dijanjikannya kemarin. Setelah di kedua tangannya membawa masing-masing sebuah eskrim untukku dan untuknya, dia menyodorkan sebelah tangan kanannya untuk memberiku salah satu eskrim yang di bawanya. Wajahnya datar, sangat datar, lumayan cantik meski dia seorang lelaki, putih mulus, hanya ada satu jerawat yang terletak di pipi kanannya. Aku masih tidak dapat percaya dengan apa yang hari ini aku alami. Bahkan hari-hari yang aku lewati dengannya pun aku masih tidak dapat percaya, bagaikan mimpi. Ya, seperti inilah mimpi yang aku selalu imaginasikan di masa kecilku.

Dia adalah orang yang baik, sangat baik. Dia mau menjadi bagian dari seseorang sepertiku. Aku yang anak dari orang miskin, introvert—super tertutup—anak yang tidak mempunyai teman dekat semenjak ada di kelas dua SMP. Anak yang mempunyai sedikit cacat pada muka, ya, ada sebuah bekas luka sayatan lumayan panjang yang melintang dari pelipisku hingga pangkal pipi. Aku sama sekali tidak cantik, dan jika ditambah dengan bekas luka pada wajahku yang terlihat jelas itu pasti saja anak kecil akan takut denganku. Bahkan teman-teman sebayaku entah di SMP, SMA bahkan beberapa guru masih saja ada yang meledek pahit dengan perkataan-perkataan yang menyakitkan. Aku tahu sebagian dari mereka hanya bermaksud untuk bercanda, tapi satu hal yang aku tidak tahu kenapa adalah tidakkah mereka mencoba berempati, memposisikan diri jika mereka ada di pihakku bagaimana perasaannya? Ahh entahlah…
Sebuah tangan yang merebut es krim dari tanganku menyadarkan penghayatanku. Ternyata itu tangan Dio yang merebut kembali es krim yang telah diberikannya padaku, kemudian dijilatnya. Aku masih shock, lengkap dengan mulut menganga. Kemudian aku tersadar dan segera mengutukinya. “Ihh kok es krim nya diambil lagi sih? Dijilat lagi! Ahh trus aku dimana dong? Ah Diooo…” kataku sambil memukulnya dengan kantong belanja yang didalamnya berisi buku-buku hasil buruan kami tadi. “Lagian, katanya suruh nraktir es krim. Kok malah dipelototin gitu?” katanya dengan wajah tanpa ekspresi. “Yaudah nih, buat kamu aja.” Katanya lagi. Kali ini dengan sedikit ekspresi namun tetap terlihat polos dan dengan tingkah laku mirip seperti anak kecil yang berebut es krim lalu salah satu anak terpaksa merelakannya lengkap dengan ekspresi lucu. Aku segera mengambil es krim itu. Andai saja es krim itu tidak bisa mencair ataupun basi, pasti akan ku simpan sebagai prasasti kebahagiaanku karena sudah berhasil mewujudkan keinginanku.
“Dio, makasih ya kamu udah mau jalan sama aku. Aku seneeeenggg banget deh. Aku ga percaya akan hari ini. Ini adalah hari yang aku tunggu-tunggu selama bertahun-tahun. Akhirnya aku ga jalan sendirian lagi. Akhirnya aku bisa nonton bioskop bareng-bareng, makan es krim bareng-bareng, ke mall bareng-bareng, makan Mc.E bareng-bareng, berburu buku dan kaset bareng-bareng…bla..bla..bla…”
“Iya sama-sama.” katanya singkat sambil melukiskan guratan indah di bibirnya.
Wajah polosnya saat berterima kasih padaku mengingatkanku pada hari saat kita pertama kali bertemu. Aku bertemu dengannya di Klub Japan di sekolah kami. Kami sama-sama kelas 2 dan baru bergabung pertama kalinya di klub itu. Asing memang bagiku. Masuk ke sebuah lingkungan baru dengan junior yang berperan sebagai seniorku. Hal ini terjadi karena di kelas satu aku belum mempunyai niat untuk bergabung dengan klub Japan. Jadi, terpaksa mau tidak mau harus aku belajar di lingkungan seperti itu. Apa salahnya? Belajar itu tidak memandang tempat, waktu dan lingkungan kan?
Di klub itu aku termasuk anak yang sangat pendiam dan anti sosial. Begitu juga dengan Dio. Namun entah setan apa yang merasuki kami sehingga membuat kami saling nyambung saat aku menyetel anime Swort Art Online di laptopku yang kemudian menarik perhatiannya. Sejak saat itu aku dan dia menjadi dekat. Meskipun itu sama-sekali tidak mengubah keadaan kami terhadap lingkungan klub japan. Ya, meskipun aku semakin akrab dengan Dio begitu juga dengan Dio kepadaku, namun kami tidaklah berubah menjadi orang yang ramah dan kemudian bergabung atau membaur dengan anggota klub japan yang lainnya. Kami masih seperti kami yang dulu, yang anti sosial.
Waktu berjalan, dan kami semakin akrab. Ternyata kami mempunyai banyak kesukaan yang sama, hobi yang sama, minat terhadap genre anime yang sama, kepribadian yang hampir sama, kekritisan yang nyaris sama, keinginan masing-masing kami juga banyak yang sama.
Banyak orang-orang di lingkungan sekolah—tentunya yang mengenal kami, mengatai kami itu mirip, dan juga cocok buat jadi partner solid. Eittss… perlu di garis bawahi dengan font yang unik dan font size yang lebih besar bahwa teman-teman mencap kami sebagai partner yang solid karena kami sama-sama aneh. Ya, ya, ya… memang aku tidak menampik bahwa banyak orang yang mengataiku aneh dan sebagainya. Dio pernah bercerita kepadaku bahwa dia pun sangat sering sekali dikatai seperti itu. Namun aku mencoba mengabaikannya. Apa pentingnya kalau aku aneh? Apa pengaruhnya kalau aku aneh? Apa peduliku kalau aku aneh? Toh kalau aku aneh aku tetap bisa hidup. Namun begitu nampaknya hal yang membuat aku seringkali dikatai aneh karena kebiasaanku berpikir kritis terhadap masalah maupun anime atau film yang aku tonton di kelas. Aku pernah bahkan diusir dari kelas lantaran aku berisik bertanya-tanya pada teman-teman yang sedang asyik menonton film bersama. Bukannya menjawab, eh mereka malah mengusirku dan mengunciku dari dalam kelas. Aku sempat nelangsa, tapi hanya beberapa detik karena saat itu juga aku melihat Dio yang melintas sambil asyik mentertawaiku, menurutnya perilaku ku seperti anak kecil yang diusir oleh orang tuanya kemudian meminta kembali lagi sambil menggedor-gedor pintu dan tak lupa dengan bibir mewek. Serius, aku sama sekali tidak sadar akan perilaku ku tersebut. Dan akhirnya aku juga larut terbahak-bahak saat melihat Dio tertawa sangat lepas. Kemudian kami sama-sama pergi ke kantin.

Aku merasakan ada sesuatu yang sangat dingin yang sedang mengalir deras— sebenarnya sih biasa aja ngalirnya—dari ibu jariku menuju sikut. Aku kemudian tersadar bahwa es krimku kini telah meleleh di tanganku. Dio melihatku, kali ini tidak dengan ekspresi datar melainkan agak garang. “Kamu kenapa sih? Kemaren aja minta ditraktir es krim. Tapi giliran udah dibeliin malah cuman dipelototin.”
“Di, makasih ya kamu udah mau mengajakku jalan-jalan ke mall. Tau ga? Aku tuh seumur hidupku ngga pernah ke bioskop. Ngga pernah jalan-jalan ke mall bareng-bareng setelah bertahun-tahun yang lalu. Aku ngga pernah beli buku bareng sama teman-teman. Ini berarti banget buat aku. Dan aku harap kamu masih inget sama janji kamu kalau kamu akan jadi teman kepercayaanku seperti apa yang kamu bilang dulu.” Ucapku mengingatkannya.
“Tenang aja, seperti janjiku, aku akan menjadi teman kepercayaanmu. Emang siapa sih yang mau menjadi teman kepercayaan kamu selain aku? Ha?” katanya sambil tertawa. Aku hanya bisa membalasnya dengan memukulkan kantong belanja yang berisi buku-buku yang ada di tangan kiriku. “Aku juga janji ngga akan ingkar janji. Aku inget sama semua janji aku ke kamu. Gue juga seneng kali bisa pergi bareng-bareng kayak gini. Semua persepsi aku tentang seorang teman yang serius alias teman beneran itu salah selama ini, Dan sekarang aku tahu dan yakin kalau kamu itu adalah orang yang berbeda dengan mereka—teman dalam tanda kutip yang sering mengataiku idiot, autis, ga normal ataupun aneh. Dan aku ngga akan peduli dengan kata-kata mereka yang mengatai kita aneh, yaa meskipun aku tahu kamu memang bener-bener aneh, tapi aku ngga akan seperti mereka kok. Kamu tenang aja yah.” Katanya. Kali ini perkataanya benar-benar membuatku sangat damai dan tenang. Aku punya seorang teman yang mempunyai pemikiran yang sama denganku. Dan sangat dekat denganku. Itulah yang membuatku sangat bahagia. Tapi tunggu, tadi dia mengataiku aneh. Apa dia tidak sadar bahwa sendirinya pun sangat aneh. Huh… -_-
“Oya, mau kemana lagi nih? Mumpung kita lagi disini.” Tanya nya. “Hmmmm, kemana ya? I have no idea.” Kataku sambil menggeleng. “Wah elah, jangan pake bahasa inggris dong. Kan gue ga ngerti.” Katanya sambil cemberut yang bukannya membuatku takut tapi malah membuatku semakin menahan tawa. “Aku tidak punya ide Di…” Kataku. “Ohh, yasudah. Ayo antar aku ke mall seberang. Ada sesuatu berbau anime yang mau aku cari. Jam segini masih nggapapa kan kalau kamu belum sampai rumah? Nanti dimarahin orang-tua kamu lagi.” Tanyanya memastikan. ”Tenang aja, aku udah ijin ini. Kalau kamu gimana?”
“Aku juga udah ijin kok. Ayo kesana! Aku udah ga tahan.”  Katanya sambil mengerang ganas. Aku tahu maksud perkataanya. Aku pun juga sudah tidak tahan. Aku langsung berdiri membereskan belanjaan dan kemudian berlari ke sebuah escalator menuju pintu keluar mall yang letaknya satu lantai dibawah kami berdiri ini. Dia mengekor dibelakangku meskipun aku tidak menengok namun aku langsung tahu karena langkah kakinya yang begitu kuat terdengar.
            Setelah terbebas dari escalator dia segera mendahuluiku menuju pintu keluar. Kini posisiku beralih yang mengekor langkahnya. Kami tepat bersampingan saat berada di ambang pintu keluar mall. Satpam yang berjaga melihati kami dengan tatapan penuh tanya. Aku menoleh ke arah Dio dan begitu juga Dio menoleh ke arahku dalam waktu yang bersamaan. Kami saling senyum mengisyaratkan bahwa kami siap untuk keluar.
            Aku melangkahkan kakiku sebanyak tiga langkah. Tak kusangka Dio juga melakukan hal tersebut, tepat bersamaan dengan ku. “Yeahhh!!!” teriak Dio yang posisinya masih berada di tengah area pintu keluar tersebut . Sontak orang-orang disekitar pintu mall pun menoleh ke arah kami. Aku segera minggir ke tepi dan langsung aku menyeret serta Dio.
“Seneng sih seneng. Tapi liat! Ngga di tengah pintu juga kalii…” kataku sambil menjitak kepala Dio. Dio hanya terkekeh meresponku. “Tapi, emang susah ya seharian berbahasa Indonesia yang baku demi memperingati Hari Bahasa Indonesia versi kita.” Kataku yang memang sudah tidak tahan dengan permainan yang jujur saja cukup menyiksa ini. “Dari tadi lo tau ga gue nahan tawa gara-gara percakapan kita tadi.” Katanya sambil tawa terbahak-bahak. “Udah ayo, sambil jalan. Nanti kelamaan lagi. Oya, muka lo tuh tadi kocak abis waktu lo belaggak jadi orang kalem bin melankolis.”
“Tapi iya sih, gue susah buat jadi orang melankolis ternyata kecuali waktu gue bener-bener galau. Kebalikannya, hari ini berhasil banget acting lo. Seriusan, lo keliatan melankolis banget.” Katanya bersemangat.
“Gatau nih hari ini atmosfirnya mendukung banget. Tiba-tiba aja dari pagi gua jadi melankolis. Itu bukan cuma sekedar acting, semua yang gue bilang tadi serius tau.”
“Gue juga serius. Gue seneng banget hari ini gue bener-bener ngga sendiri. Ayo berburu lagi.” Katanya. Saat dia mengatakan kalimat itu aku baru tersadar bahwa kami ternyata sudah berdiri di depan pintu masuk mall yang letaknya berseberangan dengan mall yang kami jelajahi tadi.
“Yoshhh… Akhirnya gue dapetin juga yang volume ini. Ahhhh, kawaaaaiii!!!!” katanya dengan sangat penuh semangat begitu kami sampai disebuah toko. Aku tidak begitu tahu toko apa ini. Tapi dari dekorasi dan barang-barang yang dijual, ini adalah sebuah toko yang berbau Japan dan tentunya Anime. Banyak buku, majalah, komik, asesoris anime, patung atau figure anime dan masih banyak lagi. Memang dia adalah maniac anime. Tidak bisa hidup tanpa anime. “Inget diri lu Di! Nyebut-nyebut!” kataku sambil tertawa lepas. Dia senyum kemudian disusul dengan mengelus komik yang dipegangnya dengan gaya mirip seperti seorang ibu yang mengusap sayang bayinya yang masih sangat kecil. Setelah dia mengambil beberapa barang yang sangatlah tidak asing bagiku. Ya, barang-barang itu terdiri dari figure, dan beberapa asesoris khas dari sebuah anime yang sedang sama-sama kami gilai. Aku membantunya membawakan beberapa belanjaannya. “Yosh… Ayo pulang. Eitss, kita kan ada perjanjian. Tadi gue pikir gue kalah, karena gue begitu banyak memakai kata slang Bahasa Indonesia dari pada lo. Dan berhubung gue adil bin bijaksana, ayo, gue traktir lo sesuai perjanjian kita kemaren. “ Katanya sambil menuju keluar mall.
Begitu sampai di tempat es, dia segera membelikanku sebuah jus Jeruk Spesial kesukaanku. Dia hanya memesan satu. Setahuku dia juga suka dengan minuman ini tapi kenapa dia hanya memesan satu? Ahh tapi yasudah lah, mungkin dia kenyang. Yang penting dia adalah orang yang tepat janji, meskipun ini bukan sesuatu yang besar, tapi cukup baguslah untuk dia belajar tepat janji. Dia menyodorkan minuman itu kepadaku. Aku pun duduk di bangku yang telah disediakan, kemudian disusul Dio duduk menghadap kepadaku. Aku meminum minuman salah satu kesukaanku itu. Dio hanya melihatiku. “Di, lo mau?” kataku menawarinya. “Ngga usah buat lo aja.” Katanya sambil tersenyum. “Ihhh, sebagai teman seharusnya ngga begitu Di.”
“Yaaah, maaf deh. Yaudah sini gue minta.”
“Eh tapi Di. Gue suka banget sama ini. Lo mintanya kapan-kapan aja ya?”
“Lha, payah lu. Katanya gue ga boleh nolak.”
“Bener banget, lo ngga boleh nolak. Oh yaudah deh, karena gue baik hati nih gue kasih baunya aja. Lo hirup ya..” kataku sambil meniupkan jus jeruk ke arahnya. Dia langsung berubah.
“Ahhh enaak baunya. Lagi, lagi…” katanya begitu riang.
“Udah ah, ntar bau jeruknya habis.”
“Yaelah, pelit banget sih lo.”
“Yosh, pulang yuk. Udah habis es jeruknya. Sisanya buat lo aja.”
“Yee, jahat banget sih lo. Udah abis baru dikasih ke gue. Mana cepet banget lagi abisnya, tau-tau udah abis aja.”

Akhirnya beginilah nasibku, mempunyai teman yang benar-benar teman. Teman yang tidak hanya datang saat tidak tahu pelajaran atau belum mengerjakan PR. Terima kasih atas es krimnya, terima kasih atas jalan-jalannya, terima kasih atas nonton bioskopnya, terima kasih atas Es Jus Spesialnya. Es Jus Spesial dari Dio.