Sabtu, 15 Februari 2014

Arti Seorang Ibu: Mommy I LOVE YOU

Akhir-akhir ini gue seringkali berfikir mengenai pengorbanan emak ibu gue. Disitu gue menemukan banyaaakkk sekali pengorbanan baik itu yang kecil maupun yang besar sekalipun. Hal kecil-besar yang gue temuin dari sosok ibu gue adalah sebagai berikut:

1. Ibu gue selalu bangun pagi buta buat masak nasi agar saat gue akan berangkat sekolah, gue bisa sarapan. Oke, gue bisa anggap enteng ini karena hal ini pun sudah seharusnya dilakukan oleh seorang ibu. Tapi... coba deh bayangin atau kalau perlu lakukan! Bangun pagi buta (biasanya gue bangun pagi jam 3 buat belajar. doang. udah. titik) terus masak nasi atau masak lauknya sekalian. Males. Ya, itulah kata pertama yang ada di benak gue kalau gue diharuskan untuk masak nasi dan tetek bengek di jam segitu.

2. Selalu terbangun
Biasanya ibu gue tidur sehabis isya. Lalu bangun lagi saat bapak gue tiba dirumah yaitu jam 10 sampai jam 12 an. Setelah itu mereka tidur sekitar jam setengah 1. Seringkali ibu gue ngalamin insomnia dan akhirnya dia nggak tidur-tidur, dan hal yang dia lakuin saat nggak bisa tidur adalah jagain harta-hartanya dari nyamuk (meski nggak terlalu banyak nyamuk).
Harta-hartanya itu adalah bapak gue, adik gue dan gue sendiri. Lalu setelah itu dia tidur sejenak. Beberapa menit kemudian dia bangun lagi buat ngebangunin anaknya yang tidurnya nggak jauh beda sama kebo yaitu gue sendiri. setelah beberapa lama akhirnya ibu gue berhasil ngebangunin gue, dan dia tidur kembali. itu sekitar jam 2 an. kemudian jam 3 dia bangun lagi buat masak nasi. Lalu tidur lagi sampai subuh. Di saat-saat itu dia masih harus bangun lagi buat mastiin gue masih belajar atau kah molor di meja belajar gue. Setelah memastikan gue belajar, dia tidur kembali. Saat subuh dia kembali bangun buat ngebangunin seluruh keluarganya(kecuali ade gue yang emang nggak bakal bangun meskipun di bangunin dengan beribu cara). Kalo bisa dibilang tidur ibu gue nggak pernah bisa REM sehingga dia jarang sekali tidur nyenyak.

3. Tanggung Jawab
Setelah subuh, dia mastiin anak dan suaminya udah mandi lalu menyiapkan sarapan. Ibu gue emang tipikal orang yang nggak mau susah-susah masak sehingga lauk dan sayur pun harus beli. Meskipun begitu, dia mau susah payah nyari lauk buat sarapan anaknya di setiap pagi. 

4. No REM sleep and must KERJA
Di samping tidurnya yang nggak REM itu, di pagi hari hingga sore harinya dia harus masih memeras tenaga buat kerja. Terkadang gue sangat kasihan dengan ibu gue. Alhasil gue hanya bisa membantu dia sebisa yang gue kerjain. Di rumah gue ingin meringankan kerjaan dia dengan mengerjakan seluruh pekerjaan rumah bergotong royong sama adek gue agar ibu nggak usah lagi capek-capek ngerjain pekerjaan rumah. 

5. SABAAARRRR
Orang tua emang harus bisa sabar, itu wajib. Tapi menurut gue, untuk bisa sabar itu bukan perkara yang mudah. Terkadang gue sendiri nggak terlalu sabar ngurusin adek gue yang sangat ngeselin (tapi gue sangat sayang, awkawkawk...). Terkadang gue harus ngomelin dia dulu baru dia mau mengerjakan hal positif(kadang negatif. bohong deh hahaha) yang gue suruh. Selain dia sabar ngurusin anak-anaknya, dia juga sangaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaatttttttttttttttttttttttt sabar ngurusin 'fans-fans' bapak gue yang terkadang nggak bisa menempatkan diri dalam bersikap kepada suami orang(maklum, bapak gue tukang ojek terkeren di pangkalan bojong kenyot. haha). Ibu gue nggak cemburuan, karena dia sangat percaya dengan bapak gue. Sehingga sangat jarang sekali terjadi keributan gara-gara masalah cewek(tante2 sampe ibu2) yang ngejar bapak gue. Dan untungnya, bapak gue pun bisa bersikap tegas dengan perilaku ganjen fansnya itu. 
Gue sendiri jadi nggak respect punya calon suami
yang ganteng karena semakin ganteng semakin banyak cobaan
yang akan dihadapi. hahaha, lagian siapa juga yang peduli
dengan fisik wajah.

6. Setia!
Menurut gue ibu gue adalah orang yang paling setia yang pernah gue temuin di dunia maya, dunia hantu maupun di dunia nyata. Dulu, seringkali ada telpon di tengah malam (maupun di siang bolong) yang berdering mendera dinginnya malam di handphonenya #tsaahhh... karena nggak disilent (maklum ibu gue agak gaptek), terdengarlah oleh bapak gue. Karena merasa nggak kenal dengan orang yang menelpon, maka didiamkanlah panggilan-panggila nggak jelas seperti itu oleh ibu gue. Berlawanan dengan ibu gue, bapak gue yang bersifat tempramen dan cemburuan pun langsung saja cemburu tanpa alasan yang jelas. Ibu gue pun hanya bisa cengar-cengir ngelihat gelagat bapak gue. Hahaha, menurut gue itu hal lucu yang di lakukan oleh bapak gue. Lalu dia menjelaskan dengan sabarnya. Akhirnya mereka pun berdamai dan hidup bahagia selamanya (dongen princess dan princce banget -_-)
Meskipun banyak godaan yang menerpa rumah-tangga mereka mulai dari bapak gue yang bangkrut krut krut krut sampai pertengkaran serius pun mampu di jalani oleh ibu gue dengan kesabaran dan kesetiaannya. #eaaa

8. Apa lagi ya?
Banyak deh hal-hal fantastik yang dilakuin sama ibu kita untuk harta-harta yang lebih berharga dari logam mulia emas miliknya.... Meskipun dia juga memiliki beratus-ratus keburukan dalam sifatnya, tapi dia adalah ibu yang memiliki berjuta kebaikan yang tertanam di darah dan denyut nadinya. Terkadang kita emang sering kesal sama ibu yang menasehati kita dengan cara-caranya yang kurang tepat, tapi sebenarnya niat yang sangat mulia lah yang terselip di dalam lisan dan perliaku yang kurang tepat tersebut. Emosi negatif orang tua itu hanya sesaat. Saat ibu marah ke kita, itu hanyalah beberapa menit saja. Tapi masa saat ibu mengasihi dan menyayangi kita itulah yang tidak bisa dihitung oleh menit, jam, hari, bulan bahkan tahun sekalipun. Betapapun kesalnya ibu kepada anaknya, tapi itu hanya sesaat. Jadi jangan membenci ibu saat dia dalam amarahnya. Okay gals ;)

Ibu itu menurut gue adalah seperti apa ya, susah deh di deskripsikan. She's amazzzzzng. She's wonderful. and I Love her so much. 

D-103

Sabtu, 01 Februari 2014

Jatuh Cinta dengan Sahabat sendiri. Is That Wrong???

Beberapa hari yang lalu ada sebuah inbox yang berasal dari sesosok makhluk tak berwujud alias makhluk dunia maya yang tidak lain adalah teman facebook saya namun saya tidak mengenalnya. Inbox tersebut berisi diskusi yang mengusung bahan pembicaraan: Salahkah jatuh cinta dengan sahabat sendiri???

Dari beberapa orang yang di tag pesan itu, hanya tiga orang yang menanggapinya--termasuk orang yang menge-tag inbox ke saya dan saya sendiri. Seseorang yang sebut saja namanya Bunga, memberikan pernyataan yang menegaskan bahwa jatuh cinta dengan sahabat sendiri itu tidak ada salahnya. Lantas, saya mengambil jalan yang akan membuat diskusi ini tambah seru, yaitu saya mengambil jalan kontra. Saya kemudian menyatakan pernyataan yang menegaskan bahwa jatuh cinta dengan sahabat sendiri itu relatif nilai benar salahnya. Hal tersebut bisa dilihat dari positif dan negatifnya. Berikut adalah rangkuman dari pernyataan-pernyataan saya:

1. Salah atau tidak? Ya tentu saja hal tersebut tergantung pada orangnya. Dia lebih mencintai mana? Persahabatan ataukah hubungan yang lebih jelas dan hangat yaitu Pacaran?
2. Jika dia lebih mencintai hubungan persahabatannya, maka simpan saja rasa suka itu. Karena apa? Karena menurut saya, jika pacaran dan kemudian ada kejadian buruk yang menimpa kedua sahabat yang tidak lain adalah pacar itu, maka persahabatan juga akan terancam hancur. Biasanya perasaan saat pacaran itu lebih sensitif, lebih manja dan lebih merasa 'dia milik gue'.
3. Pada orang-orang tertentu, persahabatan akan hancur bersamaan dengan putusnya hubungan pacaran. Dan bagi saya hal itu lebih buruk dari apapun juga, apalagi jika sahabat itu sudah menjadi benar-benar sahabat kepercayaan.
4. Jikalaupun setelah putus hubungan tidaklah seburuk itu alias masih tetap tegur sapa, tapi pasti ada rasa semacam kegengsian untuk memulai hal-hal yang dulunya dilakukan bersama. Seperti contoh, saya punya teman, dia pacaran dengan sahabatnya(atau teman baiknya? entahlah yang pasti hubungan mereka sebelumnya lebih hangat dari pada teman biasa) namun setelah putus, memang sih mereka masih saling senyum kalau bertemu, saling sapa dan sebagainya. Tapi, mereka pasti ada rasa seperti contoh dibawah ini. Ini adalah kisah nyata:

Alkisah ada sepasang sahabat yang sebut namanya Kemuning dan Kencur. Kemudian mereka menjalin hubungan pacaran. Hari-hari berlalu dengan sangat indah. Tapi kemudian suatu hari mereka putus. Hubungan mereka masih baik-baik saja hingga saat itu. Mereka masih saling tegur sapa saat bertemu, masih saling senyum dll. Tapi suatu hari saya berada bersama Kemuning dan saya mengajak Kemuning ke Perpustakaan.
"Kemuning, anterin gue ke perpus yuk?" ajak saya.
Ternyata Kemuning tahu kalau Kencur ada di perpustakaan, dan kemuning berkata seperti ini: 
"Nggak ah, ada dia (Kencur). Ntar gue dikira pengen ketemu dia lagi." begitulah kata Kemuning. Semoga kalian bisa menangkap hal yang saya maksudkan.

TAPI JIKA::::::::
1. Kalian yakin bahwa hubungan kalian akan bertambah baik jika pacaran, maka lakukanlah. Toh apa-apa saja yang telah saya pointkan di atas juga tidak berlaku pada semua orang karena kepribadian setiap orang juga berbeda bukan? So, Lakukan saja.

2. Tidak semua hubungan pacaran akan kandas dengan kehancuran bukan? Siapa tahu bisa berakhir di pelaminan. Siapa yang tidak merasa beruntung memilki pendamping hidup seorang yang kita sudah tahu pribadinya? Seseorang yang telah mengetahui seluk beluk kita, dan bahkan dia adalah orang yang lebih mengerti kita di saat-saat tertentu dibandingkan orang lain.

Namun.... Pada kenyataannya banyak sekali orang yang SALAH MEMPERSEPSIKAN antara rasa sayang, rasa suka, rasa kagum dan rasa cinta. Jadi, cari tahulah terlebih dahulu rasa apa yang kalian rasakan terhadap orang lain tersebut, terlebih lagi terhadap sahabat anda sendiri.

Apa yang saya sampaikan tadi hanyalah pendapat dari pribadi saya, so, jika hal tersebut membantu, silahkan diserap dan diambil. Namun jika dirasa tidak sesuai dengan pendapat anda, silahkan ditanggapi... Terima Kasih...